Cederaotot terjadi pada area otot sesuai dengan akitvitas fisik yang dilatih. Olahraga yang sangat rentan terjadi cedera yaitu angkat beban, sepakbola, basket, tenis, gulat, rugby, panjat tebing, dan olahraga ekstrim lainnya. Penyebab cedera otot secara garis besar dikarenakan adanya trauma mekanis pada otot dan sendi yang menimbulkan rasa
Ilustrasi seseorang sedang melakukan olahraga. Foto PixbayOlahraga merupakan kegiatan yang kerap dikaitkan dengan kesehatan. Meski demikian, tak sedikit orang yang mengalami cedera ketika sedang berolahraga. Secara harfiah, cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada sistem otot dan rangka tubuh selama olahraga ini dapat diakibatkan dari suatu ketidaksengajaan kecelakaan, maupun kesalahan yang sebenarnya dapat dihindari, misalnya seperti kurang pemanasan, faktor motorik, intensitas latihan yang terlalu berat, dan tingkat stress yang Arimbi, Poppy Elisano Arfanda, Lita Puspita, dan Wahyana Mujari Wahid dalam buku Implementasi Ilmu Keolahragaan dalam Perkembangan Olahraga Disabilitas Indonesia, cedera olahraga yang paling sering terjadi, yaitu keseleo, cedera lutut, otot bengkak, cedera tendon, fraktur dan Penyebab Cedera OlahragaDikutip dari buku Ajar Blok Muskuloskeletal Aspek Ortopedi karya Dr. Jimmy Kuncoro, cedera olahraga adalah cedera pada sistem integumen, otot, dan rangka yang disebabkan oleh kegiatan olahraga bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Merujuk buku Modul Kedokteran Olahraga oleh Dr. Wawan Budisusilo, beberapa faktor yang menjadi penyebab olahraga, di antaranya adalah sebagai berikutIlustrasi seseorang sedang melakukan olahraga. Foto Pixbay1. Kelainan anatomis tubuhKelainan anatomis meningkatkan risiko terjadi cedera olahraga. Kelainan anatomis misalnya, seperti panjang tungkai yang tidak sama, arcus kaki rata, kaki cinjit, sehingga pada waktu lari akan mengganggu Rendahnya komponen fisik atau gangguan fisiologis fungsi jaringan penyokong dan ototKurang fit atau mudah lelah akan memudahkan terjadinya cedera bila berhadapan dengan lawan main yang kondisi fisiknya bagus. Kondisi ini memudahkan atlet atau pelaku olahraga terjatuh apabila berbenturan dengan pemain Teknik latihan yang salahKesalahan pada teknik latihan merupakan penyebab tersering timbulnya cedera olahraga terutama yang mengenai otot dan sendi. Beberapa teknik latihan yang sering diabaikan, sehingga mencetus timbulnya cedera olahraga, yaituTindakan pemanasan dan pendinginan yang dilakukan tidak memadai, sehingga mengganggu proses adaptasi otot untuk berkontraksi selama latihan. Kurangnya pemanasan akan menyebabkan tubuh belum siap untuk menerima beban latihan dan kelenturan otot belum maksimal, sehingga rentan terhadap jenis latihan, intensitas, frekuensi, dan durasi tidak sesuai dengan kemampuan fisik. Oleh karena itu, sebelum melakukan program latihan perlu dilakukan tes komponen fisik dasar sehingga olahraga yang dilakukan sesuai dengan kapasitas fisiknya. Pada sesi akhir latihan dan pertandingan umumnya berisiko tinggi terjadinya cedera karena karena faktor kelelahan. Teknik latihan yang salah seperti pukulan backhand tennis juga dapat memicu terjadinya latihan yang berlebihan terlalu berat atau sering diistilahkan dengan "over training". Hal ini biasanya sering terjadi terutama pada saat menjelang pertandingan untuk suatu kompetisi olahraga. Program latihan yang terlalu padat menjelang pertandingan tanpa disertai dengan waktu istirahat yang cukup ataupun jarak antara pertandingan satu dengan yang lainnya terlalu dekat menyebabkan kelelahan, sehingga memudahkan terjadinya turut menjelaskan dalam buku Cedera Olahraga, cedera dalam olahraga juga dapat terjadi akibat usia, jenis kelamin, kematangan biologis, ukuran tubuh, tingkat kebugaran, faktor psikologis, nutrisi, riwayat cedera sebelumnya dengan rehabilitasi dan pemulihan yang tidak sempurna, serta kondisi kesehatan penyebab paling umum dari cedera olahraga, yakni 35 persen diakibatkan karena salah langkah terpelintir, 25 persen akibat jatuh, 15 persen karena ditendang lawan, 13 persen terkena pukulan bola, 10 persen sebab kontak fisik dengan lawan, 4 persen akibat kelelahan, dan sebanyak 13 persen dengan penyebab yang tidak saja cedera olahraga?Apa yang dimaksud cedera olahraga?Apa yang menyebabkan cedera olahraga?
Pengertian Jenis, Tanda dan Obat Inflamasi. Inflamasi berasal dari kata inflammare yang berarti membakar. Inflamasi merupakan respon protektif yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam upaya mengembalikan ke keadaan sebelum cedera atau untuk memperbaiki diri sendiri sesudah terkena cedera. Inflamasi memiliki tujuan untuk melakukan dilusi
Ilustrasi olahraga. Foto PixabayOlahraga terbukti banyak manfaat terhadap kesehatan. Namun, kegiatan tersebut tetap dapat menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan, termasuk cedera. Ada banyak jenis cedera olahraga yang dapat dialami oleh siapa saja, terlebih para atlet, cedera adalah masalah yang serius selama proses latihan dan bertanding karena berdampak terhadap gangguan pada aktivitas olahraga dan latihan. Cedera olahraga yang dialami seorang atlet tidak hanya akan mempengaruhi performanya di lapangan, tetapi juga akan mempengaruhi pun dapat kehilangan kesempatan untuk mengikuti kompetisi akibat cedera olahraga yang dialaminya. Pasalnya, atlet tersebut akan kehilangan waktunya berlatih atau bertanding sekitar 3-6 bulan akibat dari itu, cedera olahraga ini termasuk ke dalam masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan yang tepat dan tuntas karena dapat terjadi berulang, menimbulkan kecacatan, dan bahkan olahraga ini dapat terjadi pada hampir semua bagian tubuh, tapi umumnya melibatkan otot, tulang, dan jaringan. Artikel di bawah ini akan membahas lebih lengkap mengenai jenis-jenis cedera olahraga beserta penyebab dan cara Cedera Olahraga dan PenyebabnyaIlustrasi olahraga. Foto PixabayMenurut Bhardwaj dalam buku Cedera Olahraga karya Yusni, cedera olahraga adalah suatu bentuk terjadinya kerusakan pada jaringan, baik yang timbul secara langsung maupun tidak langsung, akibat dari frekuensi dan atau intensitas olahraga yang tidak sesuai, sehingga membutuhkan penanganan olahraga dapat terjadi pada semua kelompok usia dan berbagai jenis cabang olahraga olahragawan, atlet, dan siapa pun yang melakukan olahraga. Cedera olahraga yang timbul dapat bersifat ringan sampai berat tergantung dari daerah ataupun bentuk cedera yang olahraga dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi ini timbul sebagai akibat dari aktivitas olahraga yang dilakukan tanpa memperhatikan teknik yang benar dan tingkat kemampuan fisik dari buku Implementasi Ilmu Keolahragaan dalam Perkembangan Olahraga Disabilitas Indonesia karya Arimbi, Poppy Elisano Arfanda, Lita Puspita, dan Wahyana Mujari Wahid dan beberapa sumber lainnya, cedera olahraga yang paling sering terjadi, di antaranyaIlustrasi olahraga. Foto Pixabay1. Cedera lututSebuah studi kesehatan dan penelitian dari Harmet et al menyebutkan bahwa lutut merupakan lokasi cedera olahraga paling umum yang dapat menimpa siapa saja, terlebih para atlet. Jenis cedera lutut akibat olahraga yang paling umum adalah sprain atau keseleo. Sprain adalah cedera akibat terjadinya sobekan pada ligmen atau jaringan ikat lutut. Robekan yang terjadi pada sebagian atau seluruh ligamen dapat mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, memar, hingga kehilangan olahraga, sprain bisa disebabkan oleh trauma langsung pada sendi, seperti tackle. Sprain juga dapat terjadi secara tidak langsung, yakni akibat gerakan memutar atau jatuh tanpa adanya pukulan atau tabrakan dengan lawan Cedera engkelMerujuk buku Pembelajaran PJOK Anak Sekolah Dasar oleh Dr. Samsul Azhar, dkk, cedera engkel terjadi karena ikatan ligamen, yakni urat yang mengikat tulang, mengalami suatu peregangan yang sangat parah, seperti putus atau robek dan dislokasi pada tulang. Peregangan tersebut biasanya dapat terjadi sangat keras, sehingga membuat otot ligamen menjadi terkilir. Adapun beberapa kejadian dalam olahraga yang dapat menyebabkan seseorang mengalami cedera engkel, yaituJatuh hingga pergelangan kaki mendarat dengan sempurna setelah melompat atau di permukaan yang tidak terinjak oleh orang lain saat berlari, hingga menyebabkan kaki berputar atau berguling ke Cedera ototCedera otot atau biasa disebut juga dengan otot tertarik kram adalah saat di mana otot-otot serta tendon tertarik secara berlebihan akibat tekanan besar yang disebabkan oleh aktivitas fisik cedera otot ketika berolahraga dapat terjadi karena kurang pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, badan dalam kondisi tidak fit, kelelahan dan keletihan, mengangkat benda berat dalam posisi yang tidak tepat, tergelincir, atau kehilangan pijakan usai olahraga. Foto Pixabay4. Cedera HamstringCedera hamstring umumnya dialami oleh atlet yang melakukan olahraga berat seperti pelari, sprinter, pemain sepak bola atau basket. Ini merupakan cedera yang terjadi pada ligamen atau kapsul sendi dalam bentuk regangan berputar atau yang sedang berolahraga kemudian mengalami cedera hamstring biasanya melakukan teknik latihan yang salah, gerakan berputar, olahraga di area yang tidak rata, pendaratan atau jatuh pada posisi yang tidak Cedera Tulang BelakangMenurut Corke dalam Buku Modul Daftar Penyakit Kepaniteraan Klinik SMF Neurologi oleh Imran dan Ika Marlia, terdapat beberapa klasifikasi dari cedera tulang belakang atau medulla spinalis, yakniHiperfleksi Dapat terjadi akibat pukulan di bagian belakang kepala atau deselerasi kuat. Pasien umumnya stabil dan jarang berhubungan dengan cedera Gangguan yang terjadi secara kompleks pada ligamen posterior, meskipun serviks pada akar saraf tulang belakang umum vertikal Umumnya terjadi akibat perubahan struktur dan kerusakan jaringan pada tulang belakang dan tulang Biasanya terjadi akibat pukulan pada bagian depan kepala atau cedera Umumnya dijumpai pada cedera menyelam karena sering kali menyerang kolumna anterior dan Cedera kepala ringanCedera kepala ringan ketika sedang olahraga biasanya dapat terjadi karena adanya benturan atau pukulan langsung di kepala. Hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan fungsi otak untuk sementara. Pencegahan Cedera OlahragaIlustrasi olahraga. Foto PixabayTujuan dari melakukan pencegahan cedera olahraga adalah agar tubuh bisa merasakan manfaat dari berolahraga. Mengutip buku Cedera Olahraga oleh Yusni, berikut ini langkah-langkah untuk mencegah cedera ketika olahraga1. Pencegahan primerPencegahan primer ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga. Bentuk dari tindakan pencegahan primer tehadap cedera olahraga, adalahMemberi tubuh nutrisi yang baik dan seimbang;Teknik latihan yang baik;Program periodisasi latihan sesuai dengan komponen fisik dasar atlet;Memeriksa kondisi fisik dan kesehatan olahragawan/atlet secara berkala;Menggunakan pakaian olahraga yang ergonomis;Pastikan kondisi tempat latihan atau olahraga baik dan nyaman;Mengkonsumsi cairan yang Pencegahan sekunderPencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah efek lanjut dari cedera olahraga, seperti infeksi. Ini dilakukan dengan mendeteksi sedini mungkin penyebab cedera, seperti usia, pengalaman berkompetisi, kelelahan dan overtraining perlu diperhitungkan selama pelatihan dan kompetisi, serta faktor psikologis kurangi atau kendalikan situasi-situasi yang berpotensi membuat stres bagi olahragawan.3. Pencegahan TersierPencegahan tersier adalah pencegahan yang dilakukan untuk menghindari komplikasi pasca cedera. Tindakan pencegahan tersier dapat berupa mengatur dan mengurangi ketidak seimbangan mekanis, artikular, otot, tendon dan ligamen pada olahragawan pasca cedera. Memberikan waktu pemulihan cedera yang cukup dan sesuai dengan derajat kerusakan olahraga. Foto PixabayMasih mengutip buku Cedera Olahraga karya Yusni, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga pada anak, yakni sebagai berikutPemeriksaan komponen fisik dasar dan kesehatan sebelum memulai latihan olahraga;Perkuat struktur dan fungsi otot serta sendi dengan melakukan pemanasan, pendinginan dan peregangan yang cukup dan dengan teknik sesuai;Menyusun program latihan sesuai dengan umur dan kebutuhan anak;Berikan asupan makanan yang memiliki gizi yang baik dan seimbang;Pelihara cukup cairan selama latihan atau berolahraga;Atur latihan dan istirahat yang cukup;Hindari stress atau gangguan psikologis lainnya;Tingkatkan keahlian berolahraga sesuai dengan cabang olahraganya;Gunakan alat pelindung sesuai dengan kebutuhan berdasarkan cabang olahraga;Tingkatkan sistem pengawasan selama berlatih atau bertanding;Optimalkan fungsi pelatih selama latihan, bertanding dan pasca bertanding;Cegah waktu, frekuensi dan durasi latihan yang berlebihan;Perhatikan lingkungan seperti suhu, kelembaban, udara, dan saja jenis cedera yang bisa terjadi pada kehidupan sehari-hari?Apa saja jenis cedera pada saat bermain sepak bola?Apa yang dimaksud dengan cedera dalam olahraga?
Suatukondisi medis atau penyakit yang tidak menular. Contohnya adalah diabetes, penyakit jantung dan kanker. WHO melaporkan bahwaNCDs adalah penyebab utama kematian di dunia, bertanggung jawab untuk 63% dari 57 juta kematian yang terjadi pada tahun 2008. Mayoritas kematian ini -36 juta- dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular,
Tips mencegah cedera saat berolahraga 1. Pilih jenis olahraga yang tepat Salah satu cara terbaik untuk menghindari cedera adalah mengetahui kondisi tubuh Anda. Usia pun bahkan ikut menjadi pertimbangan untuk menentukan olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, pilihan ragam jenis olahraga untuk anak-anak muda yang bertubuh atletis tentu berbeda dengan pilihan olahraga untuk lansia. Secara umum, berapapun usia Anda apabila baru akan mulai berolahraga, cobalah dari yang ringan, seperti jalan santai, berenang, bersepeda, jogging, atau senam aerobik. Namun jika Anda memiliki pergelangan tangan yang lemah, tentu angkat beban kurang tepat untuk dijadikan pilihan. Kenneth Plancher, profesor di Albert Einstein College of Medicine di New York menyarankan Anda untuk lebih dulu mengenali area terlemah pada tubuh Anda, dan menghindari aktivitas yang dapat memberikan tekanan pada daerah tersebut. Sebaiknya jika Anda memiliki suatu kondisi atau penyakit tertentu, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum mulai olahraga. Dokter dapat memberikan saran olahraga apa yang cocok untuk Anda lakukan dan arahan untuk melakukannya dengan aman. 2. Gunakan peralatan olahraga yang tepat sumber Setiap jenis olahraga memiliki peralatan yang berbeda. Pastikan sepatu olahraga Anda sesuai dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Contohnya begini meski sama-sama main bola, sepatu bola dan sepatu futsal memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda. Beda jenis larinya pun, jenis sepatu lari yang dipakai berbeda. Jika Anda berniat angkat besi untuk pertama kalinya, ukur dulu berapa berapa berat beban yang ideal agar tidak menyebabkan cedera. Sesuaikan juga ukuran helm, kacamata pelindung, pelindung siku, dan bantalan lutut mengikuti bentuk tubuh Anda. Pastikan peralatan pendukung olahraga Anda masih dalam kondisi baik, dan anda memahami benar cara penggunaannya yang tepat. 3. Lakukan pemanasan dan pendinginan Pemanasan sebelum berolahraga membuat darah Anda mengalir lancar dan melemaskan otot-otot tubuh Anda. Bila Anda akan berlari, contoh pemanasan sederhananya adalah memutarkan pergelangan kaki. Kemudian, lakukan jalan cepat selama lima sampai 10 menit. Setelah selesai, jangan lupa melakukan pendinginan untuk menormalkan kembali otot dan tubuh Anda. 4. Jangan berlebihan Saat melakukan olahraga, tubuh Anda perlu beristirahat. Begitu juga dengan pengaturan waktu Anda berolahraga; seberapa intens dan berapa lama durasinya. Tubuh Anda sudah bekerja setiap hari, ada baiknya bila rutinitas olahraga Anda divariasikan. Misalnya, minggu pertama lari untuk tiga kali dalam seminggu. Jangan lupa diselang-seling harinya supaya tubuh Anda punya kesempatan untuk memulihkan diri dan mencegah kelelahan. Misalnya lari setiap Senin, Kamis, dan Minggu. Seiring waktu jika Anda mulai terbiasa, Anda boleh menambah durasi misalnya dari 15 menit jadi 30 menit dan frekuensinya misal dari 3 kali seminggu jadi empat kali. Variasikan juga jenis olahraganya agar Anda berkesempatan untuk melatih kelompok otot yang berbeda, supaya kebugaran tubuh lebih maksimal dirasakan. Misalnya minggu ini fokus untuk berlari. Minggu depan yoga, kemudian renang. Setiap kali habis olahraga, pastikan Anda juga beristirahat sejenak. 5. Cukupi kebutuhan minum Di manapun olahraga Anda, di gym ber-AC atau lapangan bermandikan panas terik matahari, selalu siap sedia botol minum. Ini berguna untuk mencegah dehidrasi yang bisa menurunkan fokus Anda, dan menyebabkan cedera. Bila intensitas olahraga Anda tinggi selama lebih dari satu jam, sediakan juga minuman isotonik agar Anda tidak kelelahan dan tetap bugar. Minuman isotonik dapat menggantikan eletrolit tubuh yang hilang. 6. Mendapat bimbingan dari ahlinya Khususnya bila Anda seorang pemula, sebaiknya minta panduan dari orang yang lebih ahli atau dapatkan pelatih pribadi yang profesional. Ini bahkan tetap penting apabila Anda sudah mengetahui dan mempelajari teknik-teknik dasarnya. Pengawasan dari ahlinya dapat mencegah cedera saat berolahraga, karena mereka bisa membenarkan postur tubuh yang berantakan dan memandu cara pakai alat-alat olahraga supaya lebih efektif. 7. Hubungi dokter Bila Anda mengalami pusing, sakit dada, nafas yang tidak normal, atau bahkan pingsan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.
Caraini mungkin membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, namun bisa mencegah terjadinya kram lebih lanjut. 5. Konsumsi makanan kaya magnesium . Bila Anda sering mengalami kram kaki yang tidak terkait dengan kondisi kesehatan lainnya, Anda bisa mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan dan biji-bijian yang kaya akan magnesium.
7. Cedera siku Bagi Anda yang sering berolahraga seperti bulu tangkis, tenis, golf, voli, atau angkat beban, berhati-hatilah supaya tidak mencederai siku Anda yang sering menjadi tumpuan. Cedera siku terjadi karena peradangan otot dan tendon yang melakukan gerakan repetitif dan menahan beban. Anda pun akan merasakan sakit ketika menggerakan dan mengangkat lengan atau tangan. Untuk mengurangi rasa sakit, kompres siku dan bagian yang sakit dengan es. Anda juga bisa minum obat pereda nyeri dan peradangan untuk mempercepat penyembuhan. 8. Cedera tendon Achilles Jenis cedera saat olahraga ini biasanya terjadi pada tendon urat otot sepanjang tumit hingga betis Anda. Olahraga seperti sepak bola, basket, voli, dan lari meningkatkan risiko Anda mengalami cedera tendon Achilles. Anda akan merasakan nyeri pada tumit atau betis yang disebabkan oleh robeknya tendon. Umumnya, cedera tendon Achilles akan pulih dengan sendirinya setelah Anda mengistirahatkan kaki dan mengompresnya dengan es. Jika Anda tidak bisa berjalan atau bahkan tidak bisa berdiri dengan bertumpu pada kedua kaki karena nyeri, segera konsultasikan pada tenaga kesehatan. 9. Cedera hamstring Saat Anda merasakan sensasi nyeri seperti otot Anda ditarik pada bagian belakang paha, ini berarti Anda mengalami cedera hamstring. Hamstring adalah empat otot yang berjajar sepanjang paha belakang Anda. Jenis cedera olahraga ini bisa terjadi pada siapa pun dan biasanya terjadi karena kurang pemanasan, otot yang kelelahan, dan gerakan yang tiba-tiba. Menangani cedera hamstring mirip dengan cedera otot lainnya. Cukup kompres dengan es dan istirahatkan selama beberapa saat. 10. Gegar otak Anda pasti pernah mendengar cedera ini. Gegar otak memang sering terjadi dan menjadi salah satu cedera saat olahraga yang banyak ditangani di instalasi gawat darurat di seluruh dunia. Gegar otak biasanya terjadi karena benturan trauma pada kepala yang mengakibatkan terjadinya perdarahan di dalam tengkorak kepala. Alhasil, Anda akan mengalami berbagai gangguan seperti pusing, penglihatan berkurang, muntah-muntah, dan hilang kesadaran. Segera hubungi tenaga medis jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Jadi, untuk mendapatkan manfaat olahraga, latihan fisik harus dilakukan dengan benar. Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan risiko cedera.
Penyebabutama diabetes di era globalisasi adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik). Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.
Sering terjadi karena trauma dan penggunaan sendi berlebihan ilustrasi cedera olahraga Shuraeva Olahraga baik untuk kesehatan. Namun, kadang kamu bisa melukai diri saat melakukannya. Kecelakaan, praktik latihan yang buruk, atau peralatan yang tidak memadai dapat menyebabkan cedera olahraga, begitu juga dengan kondisi yang tidak bugar serta tidak melakukan pemanasan atau peregangan yang besar cedera olahraga disebabkan oleh trauma atau penggunaan otot atau persendian yang berlebihan. Sebagian besar disebabkan oleh trauma ringan yang melibatkan otot, ligamen, tendon, atau tulang. Yuk, kenali hal-hal seputar cedera olahraga lebih lanjut!1. Siapa saja yang berisiko mengalami cedera olahraga?Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases NIAMS, walaupun siapa pun dapat mengalami cedera olahraga, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko cedera. Ini termasuk Tidak mempraktikkan teknik latihan dengan benar. Latihan terlalu berlebihan overtraining, baik terlalu sering atau terlalu lama. Mengubah intensitas aktivitas fisik terlalu cepat. Memainkan olahraga yang sama sepanjang tahun. Berlari atau melompat di permukaan yang keras. Mengenakan sepatu yang tidak memiliki dukungan yang cukup. Tidak memakai perlengkapan yang layak. Pernah mengalami cedera sebelumnya. Memiliki fitur anatomi tertentu yang spesifik untuk setiap sendi atau fleksibilitas yang buruk. Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti fluoroquinolones, kelas antibiotik yang terkait dengan tendinitis dan ruptur tendon. Jenis cedera yang rentan bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung jenis aktivitas yang diikuti, usia, dan jenis JenisCedera olahraga secara luas dikategorikan menjadi dua jenis Cedera akut, yang terjadi secara tiba-tiba. Cedera kronis, yang biasanya terkait dengan penggunaan berlebihan dan berkembang secara bertahap seiring waktu. Dalam beberapa kasus, keausan akibat cedera berlebihan dapat menyebabkan cedera ini berfokus pada jenis cedera olahraga yang paling umum, yaitu yang memengaruhi sistem muskoskeletal. Sistem muskuloskeletal adalah jaringan otot, tendon, ligamen, tulang, dan jaringan lain yang memberikan stabilitas pada tubuh dan memungkinkan pada sistem muskuloskeletal yang umum pada atlet termasuk patah tulang, dislokasi, cedera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan kapsul sendi sprain, cedera otot atau tendon strain, tendinitis, atau Fraktur atau patah tulangFraktur adalah patah tulang yang terjadi baik dari cedera cepat yang terjadi satu kali fraktur akut, atau dari stres berulang fraktur stres. Fraktur lempeng epifisis atau lempeng pertumbuhan unik untuk anak-anak yang masih tumbuh. Fraktur akut Jatuh, kecelakaan mobil, atau pukulan dapat menyebabkan patah tulang, dan tingkat keparahannya tergantung pada kekuatan yang menyebabkan patah. Tulang mungkin retak, patah seluruhnya, atau pecah. Cedera yang menembus kulit hingga tulang fraktur terbuka sangat serius karena ada peningkatan risiko infeksi. Sebagian besar fraktur akut adalah keadaan darurat. Fraktur stres Fraktur stres sebagian besar terjadi pada tulang yang menahan beban pada ekstremitas bawah. Ini termasuk tulang paha, tibia dan fibula, serta tulang kaki. Fraktur ini umum dalam olahraga ketika ada dampak berulang, terutama olahraga lari atau lompat seperti senam, tenis, bola basket, atau trek dan lapangan. Berlari menciptakan kekuatan dua hingga tiga kali berat badan seseorang pada tungkai bawah. Fraktur lempeng epifisis Lempeng pertumbuhan atau lempeng epifisis adalah area tulang rawan di dekat ujung tulang panjang, dan memungkinkan tulang memanjang sampai anak mencapai tinggi penuh. Lempeng epifisis sangat rentan terhadap cedera sampai mereka diubah menjadi tulang, biasanya pada saat anak mencapai usia 20 tahun. Fraktur lempeng epifisis dapat disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti jatuh atau kecelakaan mobil, atau dari stres kronis dan berlebihan. 2. DislokasiKetika dua tulang yang bersatu untuk membentuk sendi menjadi terpisah, sendi tersebut digambarkan sebagai dislokasi. Olahraga kontak seperti sepak bola dan bola basket, serta olahraga berdampak tinggi dan olahraga yang melibatkan peregangan atau jatuh yang signifikan, menyebabkan sebagian besar kasus yang mengalami dislokasi biasanya butuh perawatan medis segera, tetapi kadang tulang bisa kembali ke tempatnya dengan adalah cedera yang menyakitkan dan paling sering terjadi pada bahu, siku, jari, tempurung lutut, dan femur-tibia atau SprainSprain adalah peregangan atau robekan ligamen, pita jaringan ikat yang menghubungkan ujung satu tulang dengan tulang lainnya. Keseleo disebabkan oleh trauma seperti jatuh atau pukulan yang membuat sendi keluar dari posisinya. Keseleo dapat berkisar dari derajat pertama ligamen yang diregangkan minimal hingga derajat ketiga robek total. Area tubuh yang paling rentan terhadap keseleo adalah pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan StrainStrain adalah putaran, tarikan, atau robekan otot atau tendon, tali jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Atlet yang terlibat olahraga kontak dapat mengalami cedera ini, tetapi bisa juga terjadi karena mengulangi gerakan yang sama berulang kali misalnya dari tenis atau golf. Mirip sprain, strain bisa berkisar dari peregangan kecil hingga robekan otot atau tendon sebagian atau seluruhnya. Ini paling sering terjadi pada otot atau tendon di antara dua TendinitisTendinitis adalah peradangan pada tendon, pita fleksibel jaringan fibrosa yang menghubungkan otot ke tulang. Ini sering memengaruhi bahu, siku, pergelangan tangan, pinggul, lutut, atau pergelangan kaki. Tendinitis dapat disebabkan oleh cedera yang tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi karena melakukan gerakan yang sama seperti tukang kayu, tukang kebun, musisi, dan atlet tertentu seperti pegolf dan pemain tenis memiliki risiko tendinitis yang lebih tinggi. Tendon menjadi kurang fleksibel seiring bertambahnya usia, sehingga kamu lebih mungkin terkena tendinitis seiring BursitisBursitis adalah peradangan bursa, kantung kecil berisi cairan yang bertindak sebagai bantalan antara tulang dan bagian bergerak lainnya, seperti otot, tendon, atau dapat disebabkan oleh peristiwa satu kali seperti pukulan atau jatuh. Ini juga bisa terjadi karena pengulangan gerakan yang sama berkali-kali, seperti melempar bola, atau dari tekanan yang berkepanjangan, seperti berlutut di permukaan yang keras atau bersandar pada siku. Biasanya ini memengaruhi bahu, siku, pinggul, atau olahraga yang umumSebagian besar cedera olahraga melibatkan satu atau lebih jenis cedera muskuloskeletal yang dijelaskan di atas. Sendi sangat rentan karena tubuh memberikan tuntutan yang signifikan pada mereka. Persendian harus memberikan stabilitas dan fleksibilitas, dan merupakan struktur kompleks yang mencakup beberapa bagian yang saling cedera umum yang dialami oleh atlet dan orang-orang yang memiliki pekerjaan atau hobi yang melibatkan gerakan berulang antara lain1. Cedera bahu Cedera rotator cuff Ini adalah cedera bahu yang paling umum. Rotator cuff adalah sekelompok empat otot dan tendon yang menstabilkan sendi bahu. Cedera rotator cuff terjadi ketika tendon atau bursa di dekat sendi meradang karena terlalu sering digunakan atau cedera mendadak. Ini biasa terjadi pada orang dengan pekerjaan yang melibatkan gerakan di atas kepala seperti pelukis atau atlet yang berulang kali meraih ke atas seperti pemain tenis dan perenang. Impingement Ini terjadi ketika bagian atas tulang belikat memberi tekanan pada jaringan lunak di bawahnya saat lengan diangkat. Tendinitis dan bursitis dapat berkembang, membatasi gerakan dan menyebabkan rasa sakit. Gerakan overhead berulang, seperti yang dilakukan oleh perenang, meningkatkan risiko impingement. Instabilitas Ketidakstabilan bahu terjadi ketika ujung bulat tulang lengan atas dipaksa keluar dari soketnya yang dangkal, baik sebagian atau seluruhnya. Setelah tendon, ligamen, dan otot bahu meregang atau robek, bahu menjadi "longgar" dan dislokasi dapat terjadi berulang kali. 2. Cedera siku Tennis elbow epikondilitis lateral Saat kamu main tenis atau olahraga raket lainnya, tendon di siku dapat mengalami robekan kecil dan meradang, menyebabkan rasa sakit di bagian luar siku. Pelukis, tukang ledeng, tukang kayu, dan orang yang berulang kali menggunakan lengan bawahnya juga berisiko lebih tinggi terkena tennis elbow. Golfer’s elbow epikondilitis medial Ini adalah bentuk tendinitis yang menyebabkan rasa sakit di bagian dalam siku. Nyeri dapat menyebar ke lengan bawah dan pergelangan tangan. Pegolf dan orang lain yang berulang kali menggunakan pergelangan tangan atau mengepalkan jari dapat mengembangkannya. Little league elbow Ini adalah cedera pelat pertumbuhan pada siku yang disebabkan oleh lemparan berulang pada remaja. Ini paling sering terjadi pada pelempar pitcher, tetapi setiap atlet muda yang melempar berulang kali bisa mengembangkannya. Rasa sakitnya ada di bagian dalam siku. 3. Cedera lutut Runner’s knee juga dikenal sebagai jumper’s knee atau sindrom nyeri patellofemoral Kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau nyeri di dekat atau di bawah tempurung lutut patela di bagian depan lutut. Ini umum terjadi pada pelari, tetapi juga memengaruhi orang-orang yang aktif dengan cara lain, seperti pendaki atau pesepeda. Fraktur Fraktur dapat terjadi pada setiap tulang di sekitar lutut, tetapi tempurung lutut patela adalah yang paling umum, biasanya sebagai akibat dari suatu peristiwa seperti jatuh yang buruk atau benturan pada lutut. Dislokasi Benturan yang besar pada lutut dapat menyebabkan tempurung lutut terdorong keluar dari alur di tulang paha femur dan terdorong keluar dari posisi sejajar, sehingga menyebabkan tempurung lutut keluar dari posisinya. Ligamen robek Ketika lutut terlalu panjang atau terpuntir, ligamen di dalamnya bisa robek. Cedera ligamen krusiat anterior ACL sangat umum dialami atlet. Cedera ini sering terjadi ketika seseorang mengubah arah tiba-tiba atau mendarat dari lompatan. Robek meniskus Tulang rawan meniskus berfungsi sebagai peredam kejut pada lutut. Putaran atau poros yang canggung dapat menyebabkan robekan. Mereka biasanya robek ketika lutut mengalami keseleo atau robekan total pada ligamen lutut. Robekan tendon Cedera ini cenderung lebih sering terjadi pada orang paruh baya yang berolahraga yang melibatkan lari dan lompat. Ini sering terjadi karena pendaratan yang kuat dan terkadang dari lompatan yang canggung. 4. Cedera kaki Groin pull Gerakan cepat dari sisi ke sisi dapat meregangkan otot-otot paha bagian dalam selangkangan dan menyebabkan groin pull atau groin strain. Orang yang bermain olahraga seperti hoki, sepak bola, sepak bola, dan bisbol memiliki risiko tarikan pangkal paha yang lebih tinggi. Ketegangan hamstring Tiga otot berjalan di sepanjang bagian belakang paha dan membentuk hamstring. Aktivitas yang melibatkan banyak berlari, melompat, dan mulai dan berhenti tiba-tiba menempatkan kamu pada risiko cedera hamstring. Pemain bola basket, sepak bola, dan sepak bola biasanya mendapatkannya. Shin splint Shin splint mengacu pada rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan otot, tendon, dan jaringan tulang di sepanjang bagian dalam tulang kering tibia, tulang besar di bagian depan kaki bagian bawah. Rasa sakit biasanya di sisi dalam kaki bagian bawah. Shin splint terutama sering dialami oleh pelari, terutama yang baru memulai program lari. 5. Cedera pergelangan kaki Sprain pergelangan kaki Ini dapat terjadi ketika kamu berguling, memutar, atau membelok pergelangan kaki dengan cara yang canggung, meregangkan atau merobek ligamen di sendi. Ini bisa terjadi saat kamu mendarat dengan canggung saat melompat atau berputar, saat berjalan di permukaan yang tidak rata, atau saat orang lain mendarat atau jatuh di kaki kamu. Orang-orang yang bermain olahraga yang banyak berputar, seperti voli, basket, badminton, atau sepak bola berisiko mengalami sprain pergelangan kaki. Tendinitis Achilles Cedera tendon Achilles terjadi akibat peregangan, robekan, atau iritasi pada tendon yang menghubungkan otot betis ke bagian belakang tumit. Achilles adalah tendon terbesar di tubuh dan kamu menggunakannya saat berjalan, berlari, menaiki tangga, melompat, dan berdiri di ujung jari kaki. Penderita tendinitis Achilles biasanya merasakan nyeri dan kaku pada bagian belakang tumit, terutama pada pagi hari. Tendinitis Achilles biasanya merupakan kondisi kronis yang disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan, tetapi kasus yang serius dapat menyebabkan robekan yang mungkin memerlukan pembedahan. Baca Juga Cegat Benzema ke Qatar, Ini Fakta Cedera Rectus Femoris 3. Penyebabilustrasi cedera olahraga di pergelangan kaki Manuel Montejano LopezCedera olahraga punya banyak penyebab, meliputi Kecelakaan, seperti jatuh. Kebiasaan buruk dengan olahraga, seperti tidak melakukan pemanasan atau peregangan secara cukup. Kurangnya peralatan keselamatan, atau perlengkapan yang rusak atau tidak dipakai dengan benar. Sepatu yang tidak pas atau tidak memberikan dukungan yang memadai. Memulai program olahraga secara tiba-tiba atau peningkatan aktivitas fisik signifikan yang tidak biasa dilakukan oleh tubuh. 4. GejalaGejala cedera olahraga tergantung pada jenis cedera yang akut cedera meliputi Sakit parah tiba-tiba. Bengkak atau memar ekstrem. Tidak mampu menempatkan beban pada kaki, lutut, pergelangan kaki, atau telapak kaki. Tidak bisa menggerakkan sendi secara normal. Kelemahan dari anggota tubuh yang terluka. Tulang atau sendi yang terlihat tidak pada tempatnya. Gejala kronis karena cedera karena overuse meliputi Nyeri saat bermain atau berolahraga. Bengkak dan nyeri tumpul saat beristirahat. 5. Diagnosisilustrasi penanganan cedera olahraga diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang apa yang terjadi dan gejala yang dialami. Dokter juga akan melihat area yang cedera, mungkin menguji bagaimana jenis cedera yang dialami dan seberapa parah, dokter juga dapat merekomendasikan tes pencitraan. Sinar-X, CT scan, atau MRI dapat membuat gambar struktur di dalam tubuh. Hasilnya akan membantu dokter memahami, mendiagnosis, dan mengobati cedera PenangananHindari "mengatasi" rasa sakit akibat cedera, terlepas dari apakah itu cedera akut atau cedera akibat penggunaan berlebihan. Bila kamu merasa sakit karena gerakan atau aktivitas tertentu, segera berhenti. Melanjutkan aktivitas dapat menyebabkan kerusakan lebih pengobatan untuk cedera olahraga adalah pemulihan bagian tubuh yang cedera dan pencegahan cedera di masa cedera seriusTemui dokter jika memiliki gejala cedera serius, seperti Nyeri parah, bengkak, atau memar. Rasa sakit dan bengkak yang tidak hilang setelah beberapa hari. Tidak dapat menoleransi beban apa pun di area tersebut. Deformitas yang jelas. Perawatan untuk cedera serius dapat meliputi Imobilisasi Imobilisasi segera adalah pengobatan umum untuk cedera olahraga muskuloskeletal, dan dapat dilakukan segera oleh pelatih atletik atau paramedis. Imobilisasi membatasi pergerakan di area tersebut dan memungkinkan darah mengalir lebih langsung ke cedera atau tempat perbaikan bedah pada cedera. Imobilisasi mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan kejang serta membantu proses penyembuhan dimulai. Kebanyakan orang hanya membutuhkan imobilisasi untuk waktu yang terbatas. Beberapa perangkat yang digunakan untuk imobilisasi antara lain sling penyangga untuk imobilisasi tubuh bagian atas, termasuk lengan dan bahu; bidai splint, brace, dan gips sirkuler cast untuk mendukung dan melindungi tulang dan jaringan yang cedera. Splint dan brace secara umum menawarkan dukungan dan perlindungan yang lebih sedikit daripada gips sirkuler, sehingga tidak selalu menjadi pilihan perawatan. Operasi Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki jaringan ikat yang robek atau untuk meluruskan kembali tulang yang retak. Sebagian besar cedera olahraga muskuloskeletal tidak memerlukan operasi. Penanganan cedera ringanJika tidak memiliki gejala cedera serius, mungkin aman untuk mengobati cedera di rumah—setidaknya pada awalnya. Jika rasa sakit atau gejala lain menetap atau memburuk, segera temui dokter. Gunakan metode RICE rest, untuk menghilangkan rasa sakit dan peradangan serta mempercepat penyembuhan Rest atau istirahat Batasi aktivitas yang melibatkan penggunaan area cedera setidaknya selama 1–2 hari. Hindari membebani atau menggunakan sendi atau anggota tubuh yang cedera. Ice atau kompres dingin Aplikasikan kompres dingin atau kompres es ke area yang cedera selama 20 menit setiap kali, 4–8 kali sehari. Gunakan kompres dingin, kantong es, atau kantong plastik berisi es serut dan dibungkus handuk. Untuk menghindari cedera dingin dan radang dingin, jangan gunakan es selama lebih dari 20 menit. Jangan menggunakan panas segera setelah cedera karena ini cenderung meningkatkan pendarahan atau pembengkakan internal. Panas dapat digunakan nanti untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi. Compression atau kompresi Menjaga tekanan pada area yang cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan. Perban elastis bekerja dengan baik, tetapi jangan membungkusnya terlalu kencang sampai memotong sirkulasi. Elevation atau elevasi Jika memungkinkan, posisikan pergelangan kaki, lutut, siku, atau pergelangan tangan yang cedera dengan bantal hingga di atas ketinggian jantung. Ini dapat membantu mengurangi pembengkakan. Perawatan lain mungkin termasuk obat antiinflamasi yang dijual bebas dan jarang obat-obatan yang dapat membantu mengobati rasa sakit dan cedera sembuh, kamu mungkin perlu menjalani program rehabilitasi sebelum kembali ke aktivitas yang menyebabkan cedera. Seorang ahli terapi fisik atau ahli fisioterapi akan membuat rencana yang bertujuan untuk membangun kembali kekuatan dan jangkauan gerak bagian tubuh yang cedera, dan mengurangi rasa sakit yang besar rencana rehabilitasi mencakup latihan yang dilakukan di rumah, selain yang dilakukan di klinik atau tempat rehabilitasi fisik. Terapis juga dapat merawat area yang cedera dengan terapi dingin, panas, ultrasound, akuatik, atau pijat. Program rehabilitasi dapat membantu kamu kembali ke tingkat aktivitas sebelumnya dan mengurangi kemungkinan cedera Pencegahanilustrasi melakukan peregangan sebelum berolahraga Cleveland Clinic, ada banyak cara untuk mencegah cedera olahraga. Kamu bisa menerapkan tips berikut ini Pilih olahraga dan aktivitas yang tidak terlalu berbahaya misalnya, hindari olahraga yang melibatkan tubrukan atau menekel. Jangan bermain olahraga yang sama atau melakukan aktivitas yang sama sepanjang tahun. Ini terutama sangat penting untuk anak-anak. Kombinasikan rutinitas. Tubuh membutuhkan kombinasi latihan kardiovaskular aerobik, latihan kekuatan dengan beban atau resistansi, dan fleksibilitas. Minum banyak air sebelum, selama, dan setelah latihan apa pun. Pelajari teknik yang tepat dan praktikkan setiap saat. Dengarkan tubuh dan jangan terlalu memforsir diri. Beristirahatlah saat capek. Hentikan aktivitas apa pun yang terasa tidak benar. Mulai perlahan dan bangun secara bertahap. Sebagai contoh, mulailah dengan jalan kaki dan tingkatkan kecepatan perlahan hingga joging sebelum lari. Lakukan peregangan sebelum dan sesudah latihan, serta lakukan pemanasan dan pendinginan. Kenakan sepatu dan peralatan keselamatan yang tepat, dan pastikan selalu dalam kondisi baik. Sebagian besar cedera olahraga merespons pengobatan dan rehabilitas dengan baik, memungkinkan kamu untuk kembali ke aktivitas normal. Namun, jika rasa sakit berlanjut, cari bantuan. Dokter dapat membantu mengelola sebagian besar masalah yang berhubungan dengan cedera dan dia mungkin merujuk kamu ke ahli bedah ortopedi, spesialis kedokteran olahraga, atau spesialis manajemen cedera olahraga sembuh, penting untuk melanjutkan beberapa jenis olahraga secara teratur. Lakukan beberapa langkah sederhana untuk menghindari cedera, seperti memilih aktivitas yang sesuai dengan tingkat kebugaran dan secara bertahap meningkatkan intensitasnya, serta menggunakan peralatan dan teknik yang tepat. Pelajari cara mengenali cedera sejak dini dan cara merawat luka ringan di rumah. Segera cari perawatan medis saat kamu merasa membutuhkannya. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat memperoleh manfaat kesehatan dari olahraga teratur sembali meminimalkan kemungkinan cedera olahraga serius. Baca Juga Studi Pemain Basket Berisiko Tinggi Mengalami Cedera Mata Berita Terkini Lainnya
ObatHerbal Tradisional Untuk Patah Tulang - Patah Tulang adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Sebagian besar merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakaan mobil, olahraga atau karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang.
Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada siapa saja baik anak kecil, orang dewasa bahkan atlet saat melakukan kegiatan olahraga. Keseleo atau terkilir adalah cedera olahraga yang paling sering terjadi. Pada umumnya cedera olahraga terjadi karena tidak melakukan pemanasan dengan benar, olahraga berlebihan dan faktor motorik lainnya. Orang yang jarang olahraga dan tidak melakukannya dengan teknik yang benar memiliki risiko terkena cedera olahraga. BACA JUGA Penanganan HNP dengan Teknik PELD Penyebab cedera olahraga dibagi dua, antara lain overuse injury dan traumatic injury. Overuse injury Cedera olahraga karena gerakan berulang terlalu seringcepat dan banyak. Traumatic injury Cedera olahraga yang terjadi akibat benturan atau gerak tubuh melebihi kemampuan. Jenis cedera olahraga Cedera olahraga bukan hanya keseleo atau terkilir saja, ada beberapa jenis-jenis cedera yang terjadi ketika berolahraga. Bahkan ada yang sampai membutuhkan tindakan pembedahan atau operasi dalam pengobatannya. Berikut ini jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi, antara lain 1. Patah tulang Patah tulang terjadi ketika tulang menerima tekanan atau benturan dengan kekuatan lebih besar dari kekuatan tulang dan terjadinya tiba-tiba. Gara-gara patah tulang bentuk dan posisinya berubah. 2. Robekan tulang rawan Cedera tulang rawan dapat terjadi pada persendian seperti lutut dan bahu. Tulang rawan adalah peredam kejut yang tangguh namun fleksibel yang menutupi dan melindungi ujung beberapa tulang. 3. Gegar otak Gegar otak adalah cedera otak yang disebabkan oleh benturan atau pukulan di kepala. 4. Dislokasi Dislokasi terjadi ketika ujung tulang bergerak keluar dari posisi normalnya dalam sendi. 5. Tendonitis Tendonitis terjadi saat jaringan yang menghubungkan otot ke tulang tendon menjadi bengkak dan meradang. Penyebabnya gerakan berulang dari waktu ke waktu. 6. Terkilir atau keseleo Terkilir terjadi ketika ligamen yang menghubungkan tulang dan menstabilkan sendi merenggang terlalu banyak atau robek. Biasanya terjadi di pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan. 7. Strain Strain adalah peregangan, penarikan atau robekan yang terjadi pada otot atau tendon. 8. Cedera Hamstring Cedera Hamstring atau paha ketarik adalah cedera otot di bagian paha belakang. Ini jenis cedera yang sering terjadi pada atlet sepak bola dan basket. 9. Kram otot Kram otot terjadi saat Anda tidak melakukan pemanasan maksimal sebelum olahraga. Gejala yang muncul adalah rasa sakit namun waktunya singkat. 10. Cedera bahu Cedera di bahu biasanya terjadi pada atlet bisbol dan golf. Gejala yang muncul adalah rasa sakit dari bahu sampai pergelangan tangan. 11. Cedera lutut Cedera lutut terjadi dari otot yang terlalu meregang atau robek. Ada dua jenis cedera ini yakni jumper’s knee dan runner’s knee. Pengobatan cedera olahraga Cara mengatasi cedera olahraga yang tepat diawali dengan metode RICE Rest, Ice, Compression, and Elevation yang tujuannya untuk menghilangkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan dan mengurangi pembengkakan. Rest Mengistirahatkan tubuh yang cedera Ice Kompres bagian tubuh yang cedera dengan es selama 20 menit, 4-8 kali Compressing Bagian yang cedera dibalut dan ditekan untuk menghindari pembengkakan. Elevation Meninggikan posisi bagian tubuh yang cedera agar aliran darah lancar kembali. Jika sudah melakukan metode pengobatan di atas namun kondisi masih belum membaik, atau memang luka sudah parah, maka Anda harus mendatangi dokter spesialis ortopedi konsultan cedera olahraga. Nantinya akan dilakukan beberapa tindakan medis seperti di bawah ini 1. Pemberian obat-obatan Anda akan diberikan obat anti inflamasi non steroid seperti aspirin dan ibuprofen dengan tujuan mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak. 2. Imobilisasi Teknik pengobatan dengan splint, sling dan gips dengan tujuan melindungi tubuh cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan semakin parah. 3. Operasi Tindakan bedah terkadang menjadi pilihan untuk memperbaiki cedera seperti patah tulang, cedera ligamen, dan cedera tendon robek. 4. Terapi Pengobatan ini bisa berupa pijat, terapi arus listrik dan gelombang suara. 5. Rehabilitasi Setelah pengobatan dan tahap proliferasi atau tumbuhnya jaringan otot baru, tahap terakhir pemulihan cedera adalah rehabilitasi. Bagian yang cedera akan dilatih untuk digerakkan perlahan-lahan untuk mengembalikan fungsinya. Rehabilitasi jangan dilakukan terburu-buru sebelum sembuh total. Ini agar tidak menimbulkan cedera berulang. Penanganan cedera olahraga terbaik dengan dokter spesialis yang berpengalaman bisa Anda temukan di Eka Hospital. Terlebih rumah sakit ini memiliki pusat layanan ortopedi dan tulang belakang bernama Gatam Institute. Gatam Institute Gatam Institute adalah pusat ortopedi dan tulang belakang terpadu dengan Platform Revolusioner Robot Navigasi Pertama di Indonesia yang membantu meningkatkan keamanan pasien dalam menjalani operasi tulang belakang. Gatam Institute merupakan pusat layanan ortopedi di Eka Hospital yang juga selalu melakukan riset terkini terhadap ilmu pengetahuan kedokteran bidang ortopedi dan spine. Di Gatam Institute juga tersedia platform robot navigasi pertama di Indonesia dan satu-satunya di Asia Tenggara. Robot navigasi itu digunakan untuk kebutuhan operasi pasien skoliosis. Melalui Gatam Institute, Eka Hospital menjadi rumah sakit rujukan nasional hingga Asia Tenggara. Rumah sakit ini juga dipilih sebagai rumah sakit percontohan wisata kesehatan health tourism di Indonesia. Dipimpin Gatam, K Spine, Gatam Institute tak hanya menangani kasus tulang belakang saja tetapi juga memiliki tim dokter spesialis yang lengkap dari konsultan lutut panggul, cedera olahraga hingga ortopedi anak. Eka Hospital melalui Gatam Institute juga menjadi official partner klub sepak bola yakni Persija Jakarta. Dokter-dokter spesialis mengawal kesehatan seluruh pemain Persija. Para atlet menjalani re-Competition Medical Assessment PCMA sesuai dengan parameter dan standar yang ditentukan oleh Asian Football Confederation AFC yang dilakukan dokter terbaik di Eka Hospital. Peralatan canggih yang dimiliki Eka Hospital di Gatam Institute antara lain Pro Axis Table atau meja operasi dengan teknologi robotic, robot navigasi untuk operasi tulang belakang, O-arm dan C-arm 3D. Berikut ini deretan dokter terbaik Eka Hospital di Gatam Institute yang kompeten di bidangnya 1. Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine merupakan Dokter Spesialis Bedah Ortopedi di Eka Hospital BSD. Beliau sudah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai dokter ortopedi Konsultan Tulang Belakang. Beliau juga menjabat sebagai chairman dari tim dokter ortopedi di Gatam Institute. Prestasi Dr. Luthfi Gatam dan tim di Gatam Institute sudah menangani lebih dari 1000 kasus operasi tulang belakang dalam kurun waktu 8 bulan terakhir. 100 kasus operasi tulang belakang baik skoliosis dan saraf kejepit HNP telah menggunakan instrumen robot navigasi dengan tingkat keberhasilan operasi 100 persen. Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine mendapatkan gelar Dokter Spesialis Ortopedi di Universitas Indonesia. Beliau kemudian menyelesaikan Program Studi Doktor Ilmu Epidemiologi dengan Tesis tentang Skoliosis di Universitas Indonesia. Beliau memiliki banyak pengalam berorganisasi hingga menjadi pembicara tentang masalah tulang belakang baik skala nasional maupun internasional. 2. dr. Rizki Gatam, K dr. Asrafi Rizki Gatam, K Spine salah satu dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang di Eka Hospital BSD, Tangerang. Dia punya spesialisasi sebagai dokter ortopedi ahli spine. Keahlian beliau adalah menangani Hernia nukleus pulposus HNP atau saraf kejepit. dr. Asrafi Rizki Gatam, K Spine memiliki riwayat pendidikan sebagai alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain itu juga banyak mengikuti pelatihan dan simposium. 3. dr. Ricky Hutapea, K dr. Ricky Edwin Pandapotan Hutapea, K Hip and Knee adalah dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, konsultan pinggul dan lutut Hip and Knee. Beliau memiliki keahlian menangani berbagai keluhan dan masalah cedera olahraga pada pasien salah satunya cedera ACL dan engkel pada atlet basket. Pengalamannya antara lain menangani pengapuran sendi, nyeri lutut dan penggantian sendi. Beliau juga dipercaya menangani atlet Persija. dr. Ricky Edwin Pandapotan Hutapea, K Hip and Knee merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk mendapatkan gelar Kedokteran Umum hingga Spesialis Orthopedi dan Subspesialis Pinggul dan Lutut. Beliau selain rajin ikut seminar dan pelatihan, dia juga aktif mengajar di Universitas Indonesia RSCM Orthopaedic and Traumatology Department, Program Subspesialis SP2 Adult Reconstruction dan Fakultas Kedokteran YARSI, Program Kedokteran Umum. 4. dr. Erick Wonggokusuma, K dr. Erick Wonggokusuma, K Sport merupakan Dokter Spesialis Bedah Ortopedi. Beliau juga konsultan Sport Injury di Eka Hospital BSD. Beliau juga memiliki ketertarikan dalam penanganan general orthopaedic trauma, shoulder knee & elbow arthroscopy, dan shoulder knee & elbow reconstruction and arthroplasty. dr. Erick merupakan lulusan pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Bedah Ortopedi di Universitas Indonesia. Beliau tergabung sebagai anggota organisasi Indonesian Orthopaedic Society for Sports Medicine and Arthroscopy IOSSMA dan International Society of Arthroscopy Knee Surgery and Orthopaedic Sport Medicine ISAKOS. Untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter di atas dan dokter lain, Anda bisa kunjungi Eka Hospital yang tersebar di beberapa daerah seperti BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru. Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Relaksasi Olahraga secara teratur. Istirahat yang cukup. Adapun komponen kebugaran jasmani diantaranya adalah : Daya tahan kardiorespirasi, yaitu ukuran kemampuan peredaran darah dan sistem pernafasan untuk mensuplai oksigen dan nutrisi ke dalam tubuh serta kemampuan untuk menghilangkan racun-racun dari dalam tubuh.
Hello Sobat Kali ini kita akan membahas tentang basa kuat. Sebelum memahami apa saja yang termasuk basa kuat, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu basa kuat. Basa kuat adalah senyawa kimia yang dapat menghasilkan ion OH- dalam larutan. Contohnya adalah NaOH, KOH, dan CaOH2. Karakteristik Basa Kuat Basa kuat memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan basa lemah. Salah satunya adalah basa kuat dapat sepenuhnya terionisasi dalam larutan sehingga menghasilkan konsentrasi ion OH- yang tinggi. Selain itu, basa kuat juga memiliki pH yang tinggi dan bersifat korosif terhadap logam. Contoh Senyawa Basa Kuat Beberapa contoh senyawa basa kuat yang sering digunakan adalah NaOH, KOH, dan CaOH2. Selain itu, ada juga senyawa basa kuat lain seperti LiOH, CsOH, dan BaOH2. Senyawa-senyawa ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi seperti industri, pertanian, dan obat-obatan. Basa Kuat dalam Kehidupan Sehari-hari Basa kuat juga memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, NaOH digunakan dalam pembuatan sabun, pemutih kertas, dan pengolahan minyak. KOH digunakan dalam produksi pupuk, baterai, dan kaca. Sedangkan CaOH2 digunakan dalam pemurnian air dan produksi semen. Kelebihan dan Kekurangan Basa Kuat Kita juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari basa kuat. Kelebihannya adalah basa kuat dapat menghasilkan konsentrasi ion OH- yang tinggi sehingga lebih efektif dalam mengubah pH larutan. Namun, kekurangannya adalah basa kuat bersifat korosif dan dapat merusak logam. Basa Kuat dalam Kimia Dalam kimia, basa kuat sering digunakan dalam reaksi netralisasi. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan HCl yang menghasilkan NaCl dan H2O. Reaksi ini menghasilkan garam dan air karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan ion H+ dari HCl. Perbedaan Basa Kuat dan Basa Lemah Salah satu perbedaan antara basa kuat dan basa lemah adalah dalam tingkat ionisasi. Bila basa kuat dapat sepenuhnya terionisasi dalam larutan, basa lemah hanya terionisasi sebagian. Selain itu, basa kuat memiliki pH yang lebih tinggi dan bersifat lebih korosif terhadap logam. Reaksi Basa Kuat dan Asam Reaksi basa kuat dan asam menghasilkan garam dan air. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan HCl yang menghasilkan NaCl dan H2O. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan ion H+ dari HCl. Basa Kuat dan pH Basa kuat memiliki pH yang tinggi karena dapat menghasilkan ion OH- dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi ion OH-, semakin tinggi pula pH larutan. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi ion OH-, semakin rendah pula pH larutan. Aplikasi Basa Kuat dalam Industri Basa kuat memiliki banyak aplikasi dalam industri. Misalnya, NaOH digunakan dalam pembuatan sabun, pemutih kertas, dan pengolahan minyak. KOH digunakan dalam produksi pupuk, baterai, dan kaca. Sedangkan CaOH2 digunakan dalam pemurnian air dan produksi semen. Keamanan dalam Penggunaan Basa Kuat Penggunaan basa kuat memerlukan kehati-hatian karena bersifat korosif dan dapat merusak logam. Sebaiknya menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan kacamata saat menggunakan basa kuat. Selain itu, hindari kontak langsung dengan kulit dan mata. Persamaan Kimia Basa Kuat Setiap basa kuat memiliki persamaan kimia yang berbeda-beda. Contohnya adalah NaOH + HCl → NaCl + H2O untuk reaksi antara NaOH dan HCl. Sedangkan persamaan kimia untuk KOH dan HCl adalah KOH + HCl → KCl + H2O. Basa Kuat dalam Pertanian Basa kuat juga digunakan dalam pertanian untuk mengatur pH tanah. Misalnya, CaOH2 digunakan untuk mengurangi keasaman tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, basa kuat juga digunakan dalam produksi pupuk dan pestisida. Reaksi Basa Kuat dan Logam Basa kuat bersifat korosif terhadap logam karena dapat menghasilkan gas hidrogen. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan Al yang menghasilkan gas hidrogen dan NaAlO2. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan logam Al. Basa Kuat dalam Obat-obatan Basa kuat juga memiliki peran dalam produksi obat-obatan. Misalnya, NaOH digunakan dalam produksi aspirin dan kodein. Sedangkan KOH digunakan dalam produksi antibiotik dan antijamur. Basa Kuat dan Konduktivitas Listrik Basa kuat memiliki konduktivitas listrik yang tinggi karena dapat menghasilkan ion OH- dalam larutan. Semakin banyak ion OH-, semakin tinggi pula konduktivitas listrik larutan. Reaksi Basa Kuat dengan Senyawa Organik Basa kuat juga dapat bereaksi dengan senyawa organik seperti alkohol dan asam karboksilat. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan asam asetat glasial yang menghasilkan natrium asetat, air, dan gas karbon dioksida. Basa Kuat dan Korosi Basa kuat bersifat korosif terhadap logam karena dapat merusak lapisan pelindung pada permukaan logam. Sebaiknya hindari penggunaan basa kuat pada logam yang mudah korosi seperti besi dan alumunium. Reaksi Basa Kuat dan Amoniak Reaksi antara basa kuat dan amoniak menghasilkan garam dan air. Contohnya adalah reaksi antara KOH dan NH3 yang menghasilkan KCl dan H2O. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari KOH bereaksi dengan ion NH4+ dari amoniak. Basa Kuat dan Hidrolisis Basa kuat mengalami hidrolisis dalam larutan air. Contohnya adalah CaOH2 + H2O → CaOH+ + OH-. Reaksi ini menghasilkan ion OH- yang dapat meningkatkan pH larutan. Reaksi Basa Kuat dan Logam Non-logam Basa kuat dapat bereaksi dengan logam non-logam seperti fosfor dan belerang. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan P yang menghasilkan Na3PO4 dan H2O. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan ion H+ dari fosfor. Pengukuran pH Basa Kuat pH basa kuat dapat diukur menggunakan indikator universal atau pH meter. Indikator universal menghasilkan perubahan warna yang tergantung pada pH larutan. Sedangkan pH meter mengukur konsentrasi ion H+ atau OH- dalam larutan. Keberadaan Basa Kuat dalam Alam Basa kuat juga memiliki keberadaan dalam alam seperti dalam air laut dan batuan kapur. Air laut mengandung NaOH dan KOH yang berasal dari erosi batuan. Sedangkan batuan kapur mengandung CaOH2 yang berasal dari reaksi antara CO2 dan air.
2rFH0. o25qswk7xw.pages.dev/111o25qswk7xw.pages.dev/176o25qswk7xw.pages.dev/256o25qswk7xw.pages.dev/359o25qswk7xw.pages.dev/34o25qswk7xw.pages.dev/172o25qswk7xw.pages.dev/29o25qswk7xw.pages.dev/159o25qswk7xw.pages.dev/77
yang tidak termasuk penyebab timbulnya cedera olahraga dibawah ini adalah